LightBlog

Ada beberapa cara untuk menentukan asas baru, yang biasa dikenal dengan istilah metode ilmiah, bahkan sudah menjadi bidang garapan te...

Metodologi (Bagian 2)



Ada beberapa cara untuk menentukan asas baru, yang biasa dikenal dengan istilah metode ilmiah, bahkan sudah menjadi bidang garapan tersendiri, yang secara umum disebut metodologi :
1. Cara pertama, ialah dngan jalan menguji hipotesis. Cara ini merupakan pendekatan klasik yang sering digunakan dalam bidang keilmuan seperti fisika, kimia, dan biologi. Umpamanya, kita ingin menguji suatu hipotesis yang menyatakan, bahwa daya pembiakan suatu jenis kumbang bergantung pada kepadatan posisinya. Beberapa kandang kumbang kemudian dibuat dan diisi kumbang dengan kepadatan populasi yang berbeda. Misalnya, masing-masing kandang berturut-turut berisi 4, 8, 16, 32, 64, 128 kumbang, dan seterusnya. Kalau daya pembiakan kumbang pada semua kandang ternyata rata-rata sama, maka hipotesis itu akan ditolak, atau dianggap kurang benar. Disini jelas digunakan suatu metode mengumpulkan data melalui beberapa percobaan yang relatif terbatas untuk membuat kesimpulan yang menyeluruh. Cara ini disebut cara induksi.

2. Pada beberapa tahun terakhir ini telah pula dilaksanakan metode lain, yaitu dengan simulasi komputer dan berbagai model matematika melakukan semacam tiruan (mimik) suatu keadaan di alam. Misalnya, membuat model tiruan sebuah hutan. Dengan model ini, misalnya, kita dapat mencari suatu pengelolaan hutan yang dianggap terbaik untuk masa 100 tahun mendatang. Apabila kita mempunyai lima hipotesis tentang cara pengolahan terbaik bagi hutan, kelima cara itu dapat disimulasikan ke dalam program komputer tersebut. Dari hasil komputerisasi ini dapat ditentukan cara pengelolaan yang dianggap terbaik. Jelas, kalau pengujian hipotesa ini tidak mungkin dilakukan dengan cara klasik, karena memakan terlalu banyak waktu, tenaga, dan biaya. Dengan persamaan matematika biasa pun tak mungkin, karena ciri sebuah hutan terlalu kompleks. Namun perlu diakui, bahwa cara simulasi komputerpun tak mungkin menjalankannya, dan mempunyai beberapa unsur kelemahan.

Lanjut ke Bagian 3

Sumber : Ilmu Lingkungan, R. E. Soeriaatmadja

Ingin mengikuti Training ISO 14001 dan training lainnya? silahkan kunjungi www.multikompetensi.com
Halaman Training ISO 14001:2015 : Training ISO 14001
Halaman Training ISO 9001:2015 : Training ISO 9001:2015

0 comments: